Selasa, 23 Oktober 2012

Varia Sumut



LMR-RI Untuk Negara dan Masyarakat
                             Oleh :  Zaka Nur Alamsyah Ritonga Amd 

Banyak program kerja yang tidak terlaksana sebagaimana yang di amanatkan oleh Presedium Pusat untuk menjalankan organisasi sesuai tugas dan fungsinya.

Lembaga Missi Reclaseering Republik Indonesia (LMR-RI), Badan Peserta Hukum (BPH), Negara dan Masyarakat (NMS) di Sumatera Utara “Jangan menunggu hari esok apa yang bisa di lakukan hari ini, lakukanlah dengan tulus dengan penuh ikhlas” oleh sebab itu Mari kita semua yang Cinta akan lembaga ini yang berjiwa amanah bergandengan tangan dan bekerja sama demi terciptanya LMR-RI sebagai wadah kemasyarakatan yang aspiratif dan akomodatif yang membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat baik itu di bidang Hukum, Sosial, Ekonomi, Budaya dan Pertahanan keamanan serta menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Di jelaskan lebih lagi, LMR-RI mempunyai tugas dan fungsi sebagai Badan Peserta Hukum untuk Negara dan masyarakat yang independent serta transparan dan tidak berkaitan secara politik atau berafiliasi dengan organisasi manapun dan hanya berorientasi pada Penegak Supremasi Hukum yang menjadi pelayan bagi masyarakat.

Pembina Komwil LMR-RI Sumut Asril Abusama menambahkan kriteria yang menjadi anggota harus yang berjiwa Amanah dan warga negara Indonesia yang menyatakan keinginannya untuk bergabung dan berjuang demi membela kepentingan Negara dan masyarakat serta taat pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga disamping itu juga harus menjungjung tinggi niali-nilai Pancasila dan UUD 45 serta memahami  isi 5 ikrar LMR-RI serta tidak lupa sejarah perjalanan organisasi ini.

Mengutip Pernyataan Ketua Umum Presedium Pusat Agustinus L Kilikily SH yang menyatakan banyak pihak yang menginginkan agar lambang Garuda milik LMR-RI ini yang juga adalah lambang Negara di tiadakan, oleh karena lembaga organisasi ini merupakan amanah dan sejarah di bangsa ini, kita semua yang bergabung didalamnya terpanggil untuk mempertahankannya, dengan nada tegas penuh semangat.

 Kebijakan yang tumpang  tindih selama ini sehingga mengakibatkan roda perkembangan organisasi ini hanyalah berjalan di tempat. Tidak semua yang di cita-citakan para pendahulu kita yang bersusah payah berjuang merebut kemerdekaan di tangan penjajahan imperalisme. Kita kembali  menegakkan Missi Reclaseering yang mengandung pengertian mengangkat kembali harkat dan martabat manusia kepada fitrahnya.

Diharapkan secepat lakukan konsolidasi sampai tingkat Paling bawah baik itu di Komda,  Komcab serta aktifkan semua kompartemen sesuai fungsi dan tugasnya. Pertemuan ini berlangsung dengan  penuh hikmat dan di hadiri beberapa anggota dari Komwil, Komda di kantor Sekretariat  Komwil LMR-RI Sumut di komplek pondok Surya blok 7 No 12 helvetia timur Medan.(Dofu)

Penulis adalah:-Ketua Komisariat wilayah (Komwil) LMR-RI,                                          
 BPH, NMS Zaka Nur Alamsyah Ritonga Amd 
 ________________________________________________
_________________________________________________
 
Polisi Masih Berjaga-jaga Meskipun Tak Ada Bentrok     Jemaat HKBP Nomensen Pulo Brayan Minta:         
Audit  dan Petanggungjawaban Dana Gedung Sekolah Minggu Dikemanakan?

Polisi masih berjaga-jaga pasca pelantikan Pdt Parlin Togar Purba, karena tidak diterima Jemaat yang meminta “Audit” keuangan anggaran bangunan gedung sekolah minggu tidak transparan Rp 600 juta tidak sesuai dengan kondisi phisik itu faktanya, demiian juga masalah Yayasan Perguruan berganti menjadi Yayasan Pendidikan hingga saat ini menjadi polemik berkepanjangan Kegagalan ibadah gereja merupakan pukulan besar bagi jemaat HKBP Nomensen P Brayan oleh sebab itu pukul 20.00 WIB melalui musyawarah jemaat akhirnya hanya melakukan “Doa Bersama” memohon pada Tuhan agar diampuni segala kelemahan yang dan ketidak mampuan mereka melakukan ibadah karena tak ingin ada bentrok phisik dari kedua kubu yang bertikai, demikian ungkap Hokkop Simamora (21/10)
Hokkop Didampingingi ratusan Jemaat, Op Setia, dan Pendeta Jemaat di Rumah Pdt Resort HKBP Nomensen  Pdt PMH Simangunsong, Jl Rumah Sakit No 4 P Brayan Bengkel Medan.
“Kita bersyukur kepada Tuhan hari ini boleh berkumpul walau tak dapat beribadah namun kita tetap bersukacita dalam lindungannya tidak mau bentrok phisik. Namun kita harus yakin akan dapat beribadah sedia kala kembali nantinya, namun kita masih memperjuangkan hukum dan kebenaran dari Tuhan kejujuran, kemurnian HKBP Nomensen ini dibangun dari dasar iman Kristiani yang murni dan kebersamaan jemaat tanpa ada hambatan dan tantangan awalnya, namun belakangan ini yang menjadi tuntutan kebenaran adalah “Kejujuran” sejak HKBP Nomensen manjae (berpisah) dari HKBP Glugur belum pernah ada diaudit baik administrasi maupun keuangan, maka atas tuntutan jemaat yang memahami aturan dan peraturan huria diminta pada parhalado “Parartaon St V Br Manurung SH, Bendahara, dan Sintua” mau terbuka transparan sesuai aturan-Peraturan HKBP, kalau di negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI)  UU keterbukaan Publik No 14. Tahun 2008 tapi karena Huria (Gereja) yang berhak mengaudit itu dari Pihak HKBP Pusat tak pernah ada menjadi pertanyaan besar mayoritas jemaat menolak kehadiran Pdt PT Purba yang terkesan melanggar aturan peraturan huria. Nilai Elektabilitas parhalado lama  semakin berkurang karena keterbukaan untuk duduk bersama menganalisis administrasi adan keugan tidak transparan. Oleh karena itu kami gagal ibadah merupakan preseden buruk apalagi intervensi pihak Kepolisian mencapai lima ratusan personil mengawal pelantikan Pdt Parlin Tagor untuk secara paksa dilantik besebanyak bagi umat Jemaat yang mendukung audit Gedung Sekolah sama 5 Mobil Warter Canon, 5 Mobil Tim Pemburu Preman, 3 Mobil Penjinak Bom dan 5 Mobil Ambulans pada tanggal 2 September 2012 lalu dipanggil pihak  pendukung Pdt Parlin Togar Purba  kami anggap preseden buruk karena “Gereja” bukan OKP sehingga kami menolak nya sikap pendukung yang arogansi kami duga mengundang sarana kepolisian menakut-nakuti jemaat agar mulus pelantikan yakniGr Huria B Nainggolan, Biblevro Despen Br panjaitan, Gandi Tambunan (Dirut KIM II), Ny Sinaga St V Br manurung SH (Paartaon), St HM panjaitan (Pemilik Hotel Belawan), St PH Hasibuan (Wakil Manager Personalia PT Aribawana), St Ir P Sianipar (Kabag Pemkab Tobasa), Drs J Pasaribu (Guru SMA Negeri Merek), Ir PM Tarihoran (Pegawai Telkom) JAN Sihombing SE (Pegawai PLN Wilayah I), Drs Rudolf Sinaga, St K Sihombing, Biv Despen Br Panjaitan.
Tuhan itu baik akhirnya Pdt PMH Simangunsong didampingi salah seorang jemaat dari Angkatan Laut memberikan ketegasan supaya jemaat yang berminggu tidak boleh diganggu. Maka pelantikan Pdt PT Purba gagal gilantik karena sesuai aturan peraturan HKBP harus 4 Tahun jabatan Pendeta, namun karena Pimpinan HKBP saat itu Pdt Bonar Napitupulu mendukung dan mendengar laporan sepihak diduga telah berkolaborasi sehingga “Audit” tak pernah ada dan lansung mengeluarkan SK bagi Pdt Parlin Togar Purba. Anehnya dalam saat akan pemilihan agenda “Sinode Godang” Pdt PT Purba asal Pabatu peserta  Nomor Urut 123 kelompok 5sesuai SK Ephorus (red mantan). Naifnya Pdt PMH Simangunsong tidak diikut sertakan dalam Sinode Godang.
 Namun Tuhan berkehendak  Pdt PT Purba gagal dilantik maka  samapai kapanpun kami Jemaat HKBP Nomensen tetap menolak Pdt PT Purba yang akan dilantik secara paksa dalam pengawalan ketat mulai dari awal masuk ratusan Polisi dan Polwan menggiring Pdt PT Purba hingga ke altar Polisi berdiri bersiaga guna mengikuti pelantikan.
Dalam sejarah gereja belum pernah hal seperti ini terjadi, tapi gagal karena kami percaya bahwa Tuhan mendengar “Doa” kami anak-anakNya mengerti bahasa tetesan air mata walau Water Canon, Mobil Jihandak, Mobil TIM Pemburu Preman dan Ambulan, ratusan polisi menghadang tapi Tuhan Yesus setia menggagalkannya, bukan  kuat dan gagah kami tapi semua karena kemurahan Tuhan ujar Siahaan mantan anggota Polisi Polresta (Poltabes dulu-red) Medan. Sampai Kapanpun kami tetap tolak pelantikan pendeta sebelum titik terang audit gedung sekolah minggu dan lainnya, diserahkan secara benar, dan kami mempertanyakan dikemanakankah dana-dana itu semua??? Tegas Siahaan didampingi Jemaat Gereja HKBP Nomensen P Brayan yang gagal beribadah di Gereja. (*HL*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar