Sabtu, 29 Desember 2012

Helena Membuat Laporan KDRT/Kawin Halangan di Poldasu


                                          Fotho Helena Menerima Bukti Surat Keterangan
                                            Suaminya kawin lagi di HKBPAeklung

Justru Mendapat Tindakan Arogan dan Kekerasan Dari Kanit Dit-Renakta Kompol Amakota Hia 
*Helena Akan Buat Laporan Ke Propam Polda
*AH Dicurigai Terima Suap dari Jojor Simamora Suami Helena


Medan,                                                                                                                      Untuk mendapat kepastian hukum dari pihak penegak hukum  Helena Sitta Silaban Lapor Suaminya ke Polda Sumut, tanggal 26 November lalu No STBL/1226/XI/2012/SPKT yang diterima di Dit Renakta, Awalnya pelayanan dari pihak SPK dan Juper sangat baik, namun ketika Helena berhadapan dengan Kanit Kompol Amakota Hia terkesan arogan, alasan "Surat Catatan Sipil" membentak-bentak dengan suara keras terhadap  Helena Sitta Silaban yang lahir di Bandung 50 tahun yang lalu terkait kasus terlapor suaminya Jojor Simamora membuat Surat Palsu ke Pemko Medan dan Taspen, sesuai isi copi surat yang didapat Helena dari pihak Pemko Medan, penghapusan data nama dan tunjangan sebagai isteri sah.  Helena telah menerima bukti dari Parhalado bahwa suami Helena Mantan Guru SMP Negeri VI Medan (Pensiunan PNS) telah Kawin lagi dengan Janda beranak dua (Br Purba) di HKBP Aek Lung Dolok Sanggul Humbahas, 30 Juni 2012 lalu. Kemarahan Amakota Hia diduga/terindikasi telah menerima suap dari suaminya Jojor Simamora, karena terkesan lamban proses penyidikan terhadap Helena dan saksi-saksi. Guna mengetahui kapan di proses Helena terus berjuang mendatangi Renakta Poldasu berulang-ulang, Selain membentak Juper Irvan Siregar lewat HP selulernya di hadapan Helena didampingi adik Helena bernama Dewi, Kabid Infokom LIRA Sumut Nurlince Hutabarat SPd-Kepala Perwakilan Media Online Suara Aktualita.Com sangat terheran-heran dan kaget menyaksikan sikap Amakota Hia,  karena bukan pelayanan yang prima, dan mengayomi didapat korban Helena, tapi justru menambah kekerasan ujar Helena saat diwawancarai di Jln Kejaksaan Medan kemarin.  Selain Juper Irvan Siregar lewat HP selulernya,  Helena dan Nurlince Hutabarat ikut dibentak oleh Kanit Amakota Hia  dengan suara keras sekali seperti kesurupan atau orang sakit jiwa atau gila , mengucapkan, "Kalian yang ngatuuuuur, kalian saja di sini polisi!!!!!". Lalu Nurlince mengucapkan, " Anda Kanit kenapa marah-marah? kan anda tahu Helena ini korban kekerasan....lho kok jadi menambah kekerasan? ungkap Nurlince. Tapi justru Amakota  Hia dengan ketus menjawab, " Sama siapapun saya tidak takuuuut!!!!" bentak Amakota Hia lagi....Selanjutnya mendengar suara arogan lalu Nurlince ke luar dar ruangan Kanit yang pemarah tersebut terkesan tak profesional, tak mampu memenahan diri selaku pengayom dan pelindung. Atas saran-saran wartwan akan menyampaikan laporan hal ini kepada Poldasu. Maka Helena semakin heran dan bertanya, Ada apa ini yah  apakah salah kak Helena? Diakan  telah korban lalu dimarah-marah  Pak ...? ujar Nurlince 
Nurlince meminta pihak Dit Renakta untuk menegur Amakota Hia sekaligus memberhentikan atau mencopot jabatan Hia sebagai Kanit karena selain diduga tak profesional tak memiliki (kompetensi) ilmu jiwa dan tak pantas jadi Kanit Renakta Poldasu disinyalir seperti kurang akal dan kurang sehat.  Agar citra Renakta tidak tercoreng sebaiknya diganti, demikian Hal ini sudah disampaikan kepada Kompol Juliana dan Kompol Togi Simanjuntak namun Amakota Hia semakin marah-marah  saat bertemu Helena di hari berikutnya membuat Helena seperti ketakutan dan tak ingin jumpa dengan Kanit Amakota Hia. Maka reaksi keras justru dari Amakota semakin muncul lagi mengatakan, "Perempuan inilah....yang membuat surat ke Kapolda!!!!! Biar tahu kalian!!!!...." ujar Hia dengan suara keras di hadapan Juper- Juper lainnya. Helenapun sangat malu...ketakutan .dan menjadi sangat trauma...bila bertemu Hia. 
Helena mendapat saran dari  Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Demokrat Nurhasanah SSos, Aris Merdeka Sirait, Ketua Perempuan LIRA Sumut Masdalena Lubis SH, Ketua LBH Bidang Perlindungan Khusus Perempuan Cut Betty SH dari Jakarta lewat HP seluler  memberi saran agar Helena Sitta Silaban melaporkan Kanit Renakta Kompol Amakota Hia ke Propam Poldasu. (hn)

Varia Menuju Sumut I












Sabtu, 29 Desember 2012

Djonggi M Simorangkir SH MH Beri Apresiasi Yakin Menang 

Anggota DPR-RI Cagubsu No 2 Effendi MS Simbolon Miliki Jiwa Pancasilais Sejati Peduli Bangsa                                                   Medan, Anggota DPR-RI FPDI-Perjuangan Effendi Muara Sakti Simbolon “Tolak Kenaikan Bahan Bakar
Minyak merupakan bukti kecintaannya terhadap  seluruh rakyat Indonesia. Ide cemerlang Effendi ternyata didukung mahasiswa di seluruh Nusantara melakukan aksi demo besar-besaran, sehingga harga BBM tidak jadi naik. Gagasan Brilian Effendi Muara Sakti Simbolon disambut baik mahasiswa, juga seluruh Masyarakat Sumatera Utara itu patut kita ajungkan jempol, demikian diungkapkan Law Office/ Pengacara Kondang dari Jakarta Djonggi M Simorangkir MH
(83) di Jln  M Said Kp Durian Medan, kepada Media ini Sabtu, (29/12/2012)
Menurut Djonggi, Calon Gubernur Sumatera Utara Nomor 2 ini patut dan patut kita dukung kalau mau merubah Sumatera Utara lima Tahun ke depan, makanya mari  buka mata, buka hati dan telinga jangan mau dibodoh-bodohi dan jangan mau dibohongi lagi untuk memilih calon yang hanya tebar pesona tapi buktinya mana, penegakan hukum tak jelas, banyak masalah ekonomi, tanah maupun mafia tanah, pemerintah belum berpihak pada rakyat,hukum diobok-obok...Ungkap Djonggi M Simorangkir Anak Kampung Durian Medan
Selanjutnya dijelaskan Djonggi,” Kalau BBM naik, harga-harga Sembilan bahan pokok pasti naik, ongkos angkot, bus, pesawat terbang, kapal laut naik, bahan, listrik pasti tambah, apalagi bahan bangunan juga pasti naik, dan lain-lainnya misalnya hotel, restaurant juga pasti naikkan? Wah, masyarakat pasti suntuk, bingung dan stress karena biaya-biaya sandang- papan maupun
transportasi tinggi atau mahal
“Effendi Simbolon yang low profile telah peduli dan turut serta membantu dan
selamatkan kita dari kesulitan ekonomi atau krisis ekonomi yang terpuruk  meskipun belum semua masyarakat Sumatera Utara mengenal Effendi MS Simbolon atau sebaliknya tapi saya kenal beliau Anggota DPR_RI yang memiliki citra reputasi yang tinggi di pusat dan  saya yakin masyarakat Sumut mau mendukung Effendi MS Simbolon.
Selain memiliki kepintaran, keberanian, tegas, vocal, memiliki Benang Merah yaknimenghargai Pancasila  dan UUD Tahun 1945 buktinya dari keterangan di atas  EffendiMS Simbolon taat azas, taat hukum manusia dan hukum Tuhan  memiliki pendidikan akademik yang terbaik,
Nilai Elektabilitas yang tinggi, seperti “Partutur, Partamue, dan Paradat” ujar Djonggi

 Ditegaskan Djonggi bahwa, "Effendi itu jelas sejarah  garis keturunannya, kaya, pintar memiliki pengalaman / wawasan yang tinggi  jadi kita mau merubah wajah Sumut  untuk  maju dan sukseskan Sumatera Utara ini, mari kita pilih dan cucuk saja  Gambar Effendi MS Simbolon nomor 2 berpasangan dengan Djumiran Abdi merupakan pasangan murni “PELANGI” tegas Djonggi M Simorangkir SM MH Pengacara Kondang.  (Janfrico)  

Sabtu, 22 Desember 2012

Menuju Sumut I


Senandung  Bersama Pedagang Se- Kota Medan Cagubsu No 2 Anggota DPR-RI F PDI- Perjuangan Effendi Simbolon“Di Betlehem Do Tubu Di Hita Anak Ni”

                                                         Effendi Simbolon
Medan, Metro Khatulistiwa Online 
Anggota DPR-RI Fraksi PDI-Perjuangan Calon  Gubernur Sumatera Utara No 2 Drs Effendi Muara Sakti Simbolon sosok law profile menghadiri perayaan Pedagan Pasar se Kota Medan, Jalan Bulan Medan, Sabtu  (22/12) malam. Perayaan tersebut hadir mecapai Lima ribu orang dengan penuh khikmat, meskipun tanpa snack dan makan bersama tetap sukacita dan riang gembira karena mereka tahu Effendi Simbolon telah memiliki hati emas menolong masyarakat Indonesia khususnya Sumut dalam mempertahankan harga BBM (Bahan Bakar Minyak), sehingga berpengaruh pada harga transpot, sembako, bahan bangunan, dan lainnya.

Kehadiran Effendi Simbolon didampingi Tim Relawan, Anggota DPD-RI Parlindungan Purba, Pejabat Pemko Medan, puluhan personil Polisi Medan Area  dan para wartawan dengan khidmat. Khusuk dan sukacita mendengarkan pesan Natal dari Effendi Simbolon. Dihadapan hadirin, Effendi  mengungkapkan rasa syukurnya  karena di tengah perbedaan yang ada, Sumut tetap kondusif dan harmonis. Kebersamaan visi misi membangun Sumut dengan Karya Nyata bukan karya kata dalam telah terbukti, menurutnya menjadi modal dalam membangun masyarakat Indonesia khususnya Sumut.

"Dan sebagaimana saya saat ini saya bangga para pedagang berjuang untuk keluarga, tetap dalam pemeliharaan Tuhan dalam susah-senang, hujan maupun panas berjuang untuk keluarga.Pedagang pasar merupakan wanita perkasa untuk mencari nafkah untuk keluarga maka Effendi kagum khususnya hari ini, ujar Effendi lalu berdendang bersama dengan melantunkan Lagu, "Di Betlehem do Tubu..., Ise Do Ale-alenta, dan Anak Medan.....sambil berdendang ria bersama pedagang tanpak sukacita."

Sebelumnya Ketua Panitia Luat Siahaan melaporkan, perayaan Natal tersebut diisi dengan liturgi, kidung pujian dari sejumlah paduan suara dan hiburan para ibu-ibu. Perayaan Natal sebagai sarana meningkatkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan itu, diwarnai dengan aksi sosial berupa pemberian tali asih kepada para Ibu, berupa Syirup, dan luckydraw, ujar Effendi memberi apresiasi.

Sementara itu Pdt Domianus dalam khotbahnya sesuai thema " Lihat dan Sambutlah Rajamu yang membawa Keadilan dan Kedamaian" (Zakaria 9,9-10) Sub Thema “Dengan Semangat Natal Kita dari Semua Pihak Terpanggil untuk Mewujudkan Keadilan, Kedamaian dan Keutuhan Ciptaan Tuhan dan kamu hidup harus mengasihi sesama seraya mengajak hadirin untuk hidup dalam kasih dan melayani Tuhan, bangsa dan negara maupun sesama dengan penuh sukacita, bekerja dengan baik, jujur dan bertanggung jawab dan dilandasi kasih dan semangat pelayanan, maka masyarakat akan hidup tentram.

"Khususnya bagi para Wanita Prkasa, marilah untuk saling mengasihi, saling melayani untuk tujuan mulia. Dengan begitu, kitalah pembawa terang dunia itu yang membuat kita dan semua makhluk bahagia di dunia maupun di sorga. Perayaan Natal tersebut, turut juga dihadiri panitia pengurus pedagang seluruh Pasar di Kota Medan Luat Siahaan dan  lainnya.(Linche/Janfico)


Jumat, 14 Desember 2012

Cagub No 2 Layak Karena Peduli Rakyat


Lima Cagubsu Terima Nomor di Hotel Grand Angkasa Medan                                                Effendi Simbolon-Djumiran Nomor 2 Dielukkan Massa Mencapai Lima Ribu Orang




Suasana pencabutan sangat riuh karena mencapai Lima ribu orang bersukacita dengan sorakan dari pendukung pasangan Effendi Simbolon-Djumiran Abdi nomor urut 2 dengan Senandung Lagu, "Effendi di Dadaku, Effendi Pilihanku, Effendi aku yakin pasti Menang, lagu BBM siapa yang Bela, BBM siapa yang bela...Yang Bela Pak Effendi, lagu Effendi Jumiran siapa yang punya...Effendi Jumiran siapa yang punya.....Effendi Siapa yang punya...Yang punya kita semua" saat  Proses pencabutan ini berlangsung tertib, aman.hingga usai pencabutan setia menanti ESDA.

Lebih kurang 400 personil kepolisian diturunkan untuk pengamanan proses penentuan nomor urut pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur di Hotel Grand Angkasa, Jumat (14/12).
Pantauan Starberita di halaman Taman Budaya Sumatera Utara, ratusan personil tampak mendengarkan arahan dari Kapolres ketika berlangsung apel pengamanan. 

"Kita mengerahkan 400 personil Polresta yang dibantu Polda, dalam pengamanan nanti" ujar AKP.Tris L.Zeviansyah, Pjs. Kasatpam Obvital sesaat setelah mengarahkan titik -titik pengamanan kepada personilnya. Saat berlangsungnya acara seluruh lokasi juga telah disterilkan oleh petugas, sementara diluar pintu masuk, walau acara belum dimulai, beberapa personil tampak bertugas melakukan pengamanan terhadap pengunjung.

Di luar hotel, mobil pagar kawat berduri juga telah dipersiapkan didepan hotel Grand Angkasa, dimana nanti akan di letakkan disekeliling hotel Grand Angkasa, semua properti dan alat pengamanan personil dipersiapkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan agar kegiatan penentuan nomor urut berlangsung dengan aman dan terkendali.

Proses pencabutan nomor urut cagubsu dan cawagubsu yang akan bertarung di Pilgubsu Maret 2013 nanti sudah dilaksanakan. Untuk nomor urut satu, pasangan Gus Irawan dan Soekirman mendapatkannya. Kemudian nomor urut 2, untuk pasangan Efendi Simbolon-Djumiran Abdi. Lalu nomor urut 3, pasangan Chairuman harahap - Fadli Nurzal. 

Selanjutnya, nomor urut 4, untuk pasangan Amri Tambunan - RE Nainggolan. Terakhir, nomor urut 5, pasangan Gatot Pujo Nugroho - T  Erry Nuradi.
Riuhnya pengunjung  karena dipenuhi dengan sorakan dari para pendukung Effendi Simbolon-djumiran Abdi yang merupakan pasangan pelangi milik semua suku. Para relawan, Bravo, PDI Peruangan dengan Lagu, Effendi di Dadaku, Effendi Pilihanku, Effendi aku yakin past Menang, lagu BBM siapa yang Bela, BBM siapa yang bela...Yang Bela Pak Effendi, lagu Effendi Jumiran siapa yang punya...Effendi Jumiran siapa yang punya.....Effendi Siapa yang punya...Yang punya kita semua, lalu menghantarkan ESDA ke Mobil berjubel mengeluk-elukkan Effendi Simbolon yang terbukti dan teruji melakukan gebrakan Spektakuler Peduli Rakyat membela BBM agar tidak naik, menjadi kebaggaan bangsa yang patut di dukung menjadi Gubernur Sumatera Utara.Nomor 2 Effendi Simbolon- Djumiran Abdi (ESDA) membangun Sumut menuju Metro Politan, dan Spektakuler mensejahterakan Rakyat (Lomo/Andi AR/Yuni Nainggolan/Lince)


Senin, 26 November 2012

Jojor Simamora Diduga Tipu Pendeta dan Parhalado HKBP Aek Lung Nikah Halangan

Mantan  Guru PNS SMPN VI Medan 
Terancam Kena Hukum Siasat Gereja dan Penjara 7 Tahun
                                         Doc Fotho: Helena didampingi Itonya di Gereja                                     
                                                            HKBP Aek Lung Dolok Sanggul

Helena Sitta Br Sihombing Silaban Warga Jln Gereja No 35 Medan,  mendatangi Gereja HKBP Aeklung Minggu (25/11) pukul 13.00 WIB. meminta barang bukti dari Parhalado. Parhalado HKBP pun setuju menyerahkan surat pernyataan bukti. Wanita berdarah Batak lahir di Bandung Tahun 1959 lalu,  melaporkan suaminya Jojor Simamora melakukan perkawinan di Gereja HKBP Aeklung Resort  Dolok Sanggul Kota dengan Romasi Nurmala Br Purba (32) warga Sihuting-huting Humbahas.
Jojor Simamora mantan guru SMP Negeri VI Jln Bahagia Medan ini terkesan tak punya hatinurani karena selain itu sebelumnya telah mengelabui Parhalado HKBP Aeklung 30 Juni lalu 2012, juga mengelabui pegawai Pemko Medan, Taspen, Keuangan , Kepala Sekolah SMP Negeri VI dan Dinas Pendidikan Medan untuk menggagalkan tuntutan isterinya sah Helena sejak tahun2006, 2007, 2008 hingga 2012 karena menelantarkan dan menganiaya dirinya (Helena-red) Tahun 2006 lalu namun tetap menanti kesadaran Jojor yang terkesan kepala batu dan sombong..

Demi tuntutan keadilan dan kebenaran akhirnya semua tersingkap, bahwa  perbuatan Jojor Simamora sang
mantan guru biadab itu dari Kakak Ipar Helena Ny Simamora warga Jln Bromo Medan kaget dan tak setuju,  pesta perkawinan Jojor  mendapat  ulos atas pernikahan halangan Jojor. Kakak Ipar Jojor sendiri mengaku mendesak  agar  Helena segera membuat Laporan terhadap Jojor Ke Poldasu. Akhirnya Helena membuat Laporan ke Poldasu, Nomor STBL:  1226/XI/2012 Terkait Kasus  Kawin Halangan sesuai pasal 279, 263, 266 dan 335. Selama ini Helena bertahan dalam penderitaan lahir bathin selama pernikahan seperti tak memiliki HAM. Akhirnya sedikit lega atas laporan kakak iparnya Ny Smamora Br Simanjuntak memberitahukan Helena bahwa Jojor Simamora sudah menikah halangan di rumah Jojor  tanpa martumpol.
Helena berharap agar Jojor Simamora mendapat hukuman yang setimpal sesuai perbuatannya demikian ungkap Helena kepada media ini.

Jumat, 16 November 2012

Surat Buat Bapak Walikota Medan

Helena Sitta Sihombing Silaban Minta Walikota Medan:
Usut Penggelapan Dana dan Data Yang Dilakukan Jojor Simamora Oknum Terlibat  
Medan
Sungguh tak disangka dan diduga, tindakan brutal Jojor, oknum Pemko  Medan, Taspen Medan dan Taspe mau perbuatan tidak baik terhadap Helena Sittabr Sihombing Silaban, sehingga  niat  dengan keberaniannya ingin menguak cela yang terjadi seperti dialaminya, telah menulis surat ke BapakKDH Smut, dan Bapak Wlai Kota Medan.
Helena Sitta Sihombing Silaban lahir Bandung, 04 September 1959 Jln,  Gereja  No  35 Sei Agul Medan isteri dari yang tertera di bawah  ini memberitahukan kepada Ibu sebagai perempuan di posisi yang lemah mengaku bahwa  Jojor Simamora (suami) Pembina IV/a
Pensiunan Guru SMP Negeri 6 Medan Jln Sempurna Gg Keluarga II No 2Kel  Binjai Medan Denai, dan saat ini sudah tinggal di Aek Lung Dolok Sanggul
Sejak Tahun 2002  saya sama sekali tidak pernah menerima dana tunjangan isteri dari suaminya Jojor karena hidup dari berwira swasta, meskipun satu rumah dengan Jojor (suami).
Selanjutnya Ia menjelaskan pada Tahun  2006 Jojor  melakukan  Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), penipuan –penggelapan dana tunjangan isteri, perampasan atas dana tunjangan saya (isteri) sah dan naifnya lagi, melakukan penghapusan nama saya tersebut di atas  berdasarkan data-data, selain itu  untuk memuluskan niatnya Jojor juga melakukan kolaborasi dan pembohongan publik bersama oknum-oknum SKPD Kantor Walikota Medan, Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah SMP VI, PT Taspen Medan maupun PT Tapen P Siantar  yang sengaja melakukan intimidasi dan terus dibohongi dan dibodoh-bodohi karena dianggap pada posisi yang lemah.
Pengakuan Helena terus menyurati Bapak Walikota atas permasalahan yang saya alami  tapi tidak pernah ada tanggapan dan solusi serius dari Anggota bawahan Bapak Walikota Medan, karena itu  sangat merugikan negara maupun pribadi saya maka saya beranikan menyurati kembali untuk membongkar semua kejahatan Jojor dan oknum-oknum yang terlibat secara moral dan secara material  maka saya menjelaskan kronologisnya, tutur Helena sambil menderaikan air mata.
 Sejak tanggal  11 Mei 2002 kami menikah secara sah di Gereja Khatolik sesuai buku  nikah  No 656 hal 165 ditanda-tangani  Pastor VT Tuwono.O. Care  maka saya resmi terdaftar dalam Kartu Rumah, beralamat Jln. Abd Hakim/Pendidikan  No 9/34
 menjadi   tanggungan  dalam daftar gaji, Nomor 00021/KEP/GV/21275/11 dan  Askes.No 
 KA0010056521125 dto Thomas Hamonangan
 Tahun 2006  saya  bingung dan heran melihat sikap suami yang arogan , tidak pernah  
 mendapat  hak dan kewajiban  baik kebutuhan lahir- bathin, saat ini saya sangat menderita hingga saat ini sebagai isteri sah wajarlah menuntut hak dan kewajiban  sejak  
Tindakan  tidak manusiawi dilakukan Jojor Simamora antara lain  kekerasan dalam
 rumah  tangga  tidak pantas sebagai guru yang digugu, dan teladan terhadap saya disiksa, dipukuli, disandera  dalam gudang  3 bulan  tak diberi makan, alasan tak jelas, diduga curiga  terkait  uang jualan kain saya, meski tak pernah beri uang belanja.
Kemudian Jojor  mengusir namun saya  meskipun tak punya kesalahan tetap bertahan
serumah namun  saya di tempatkan di kamar  Gudang, saya memberitahukan kepada   
 keluarganya,   mereka bilang   “sabar” maka saya berusaha untuk bersabar dalam penderitaan terus berdoa   agar  suami berubah, ternyata semakin merajalela perbuatannya tidak baik.
Saya  bertahan  dalam penderitaan tetapi saya justru diusir suami saya Jojor tanpa kesalahan, atas kesepakatan  seluruh keluarga Jojor  sangat  prihatin dan kasihan melihat saya, maka keluarga Jojor diajak dan keluarga saya diajak berunding tapi buntu. Atas kesepakatan keluarga saya  diajak  tinggal di  rumah Abang Kandung Jojor/ ipar saya  Op Samuel  Simamora/ Br Simanjuntak beralamat Jln Bromo Medan selama tiga tahun  namun saya selalu  tetap pulang ke  rumah alasan karena barang-barang saya dan putri angkat kami perlu perhatian dan kasih sayang tapi  saya hanya diperbolehkan tidur di   kamar gudang belakang dan tidak boleh masuk dari pintu utama.
  
Tampa alasan yang jelas ketika saya tidak berada  di rumah,  Jojor dan putri angkat kami  pindah  dari  tempat  kami tinggal bersama pada tahun 2007   di Jln Sempurna, Medan namun saya berusaha  mengunjunginya dan membicarakan hal ini secara empat mata terbuka jujur dengan suami, pihak keluarga Jojor dan keluarga saya juga mempertanyakan namun penyelesaian buntu.
Sementara selain membuat keributan Jojor juga menipu/membohongi pihak  Pemko dan publik  menyatakan   dalam suratnya secara tertulis  yang  ditandatangani  Jojor di atas meterai Rp 6000, tertanggal 03 Juni   2011 saya lari. Jojor menulis berusaha mencari saya namun tak berhasil. Jojor didukung oknum-oknum bawahan Bapak  Walikota yang tak  memiliki  hatinurani,  menerima laporan sepihak Jojor Simamora,  diduga oknum-oknum pegawai  Pemko  telah  menerima  upeti dari Jojor. 
Sebelumnya saya terus menyurati Bapak Walikota, Dinas Pendidkan Medan, Kepala sekolah  SMP VI Medan saat itu tindakan arogansi Drs Murgap Harahap yang saat itu menjabat Kepala Sekolah  tidak tegas, melakukan pembiaran bersekongkol atas  tindakan suami saya yang semena-mena  melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRRT) dan penggelapan dana tunjangan isteri yang  dilakukan Jojor Simamora dan Oknum SKPD (Bawahan) di Pemko Medan yang saya anggap memperkosa  Hak saya  sehingga
melanggar PP 10 Tahun 1999, tanpa surat cerai dan  KUHP Pasal 333, 351, 335 dan 378 Yo  178 (secara bersama-sama bagi saya sebagai  isteri Pegawai Negeri  (Dharma  Wanita)  secara sengaja.
 Karena sudah sekian lama saya menderita dan hanya mengurusi masalah ini tak ada ujung pangkalnya maka saya berniat membuat surat kembali kepada Pak Walikota Medan, melalui staf Pemko mereka yang menerima surat saya agak kaget dan melongok kembali menerima surat saya yang akan menguak kembali permasalahan saya bersama Jojor yang sudah mati suri. Penerima surat saya begitu ramah dan sangat ketakutan karena saya akan melaporkan ke semua instansi terkait apalagi ke media Harian Kompas, Sib, dan lainnya karena saya pikiran saya inilah perjuangan terakhir, ujar Helena
Diakuinya meskipun saat ini hidupnya sangat susah atas dorongan teman-temannya dari LSM dan Insan Pers  yang peduli mulai bangkit berjuang menyerang Jojor yang berlaku naif dan menzoliminya mengaku menerima hukuman sesuai isi surat tertanggal 3 Juni 2011 meskipun tak ada dana untuk bayar kontrakan rumah, teman-temannya siap membantusecara moral maupun material.
 Sesuai Status  Daftar  Status  Nikah Nomor: 1100 Dana tujangan isteri, saya berhak mendapat  tunjangan  Isteri lebih kurang sebesar Rp 5.007.000,-pertahun  karena nama saya tertera dalam daftar namun dana itu ditelannya diduga untuk apa Jojorlah yang tahu. Sejak Tahun Januari 2002 hingga Juni 2012 saya (Helena) tidak  pernah ada menerima “Dana Tunjangan Isteri” dan Jojor tetap menerima dana tersebut dan merampas hak saya dari negara.
 Jojor telah merampas hak saya sebagai isteri,juga termasuk  tunjangan beras  saya duga
 jumlah Yang diterima Jojor  mencapai  Rp 75.000.000,-selama pernikahan, dan sejak 01 Juli 2011 Jojor Pensiun sesuai Nomor Keputusan Kepala BKN Nomor 00021/KEP/21275/11  dari PNS (Guru SMP Negeri 6 ) Nama saya masih tertera dalam daftar  namun Tunjangan saya dihapus yang menjadi pertanyaan bagi saya (isteri) sah jojor Simamora.  Lalu berkas ditarik dari Taspen Medan  ke Taspen Pematang Siantar.  
Sementara sejak pensiun dari Medan lalu jojor pindah dan telah menikah lagi di Dolok Sanggul Humbahas  secara tidak  sah dan saat ini  atas laporan keluarga Jojor sudah bercerai karena nama saya masih terdaftar di  Daftar gaji, sang isterinya Br Purba meninggalkannya karena  Jojor melakukan hal serupa seperti saya alami menurut dugaan keluarga Jojor, selain itu Jojor Simamora.
Dana Tunjangan anak dapat dua kali.
 Helena heran menjelaskan, “ Dana tunjangan anak bernama Rotua Simamora dari isteri Pertama Almarhum Riaman Br Pasaribu, dan kedua  Rotua Simamora menerima tunjangan sebagai anak dari Jojor Simamora, artinya anak angkat kami terdaftar dua kali dapat dana tunjangan anak saya duga merupakan penipuan dan pembohongan publik  atas rekayasa Jojor dan Oknum Pemko Medan, kan aneh?”  
 Helena tetap bertahan tidak menikah
Berdasarkan  perjajnjian  nikah sesuai firman Tuhan ,maka saya tetap berprinsip  tidak akan menikah lagi dan  Kami tidak akan diceraikn oleh  manusia” kecuali Tuhan  yang  memisahkan kami melalui “Kematian”  sebab pernikahan itu “Sakral”  kami belum ada cerai darimanapun baik dari  pengadilan negeri maupun pengadilan agama. Saya tidak pernah memusuhi Jojor tapi justru Jojor menganggap saya sebagai musuh, sehingga tanpa sepotong surat “Cerai” Jojor kawin lagi namun sementara.
 Meskipun sudah pisah ranjang data daftar tunjangan isteri inilah tetap hak saya, maka dengan tegas  Helena harus mengungkap seluruh kebohongan Jojor. Helena tetap akan   menununtut haknya meskipun penzoliman dilakukan Jojor bekerjasama dengan  pihak oknum SKPD Pemko Medan, Taspen Medan, Taspen Siantar dan oknum-oknum Dinas Pendidikan Medan.
Sebagai bukti data identitas saya ada terlampir yakni; Surat Nikah, KRT, Daftar Tunjangan isteri, Askes, KTP  dan Surat Pernyataan dai Jojor Simamora membohongi Publik dan pengakuan bertanggung jawab sesuai ketentuan hukm tertulis tanggal 3 Juni 2011 ditandatangani di atas meterai Rp 6000,Point 1-6 (Terlampir)
Untuk itu tidak mengurangi rasa hormat saya kepada Bapak Walikota Medan dengan “Jari-jari Sepuluh ikut Kepala” saya bersembah agar mengabulkan permohonan saya yakni: Mengembalikan hak saya (tunjangan isteri)  yang dirampas sejak pernikahan hingga saat  Surat  ini  saya tulis/kirim  yang dirampas oleh  Jojor  Simamora yang bekerja sebagai GURU REPUBLIk  INDONESIA  (PNS) telah menipu negara dan pejabat negara.
Saya berharap tegas Helena agar Jojor  dan  Oknum SKPD/Pegawai dan oknum yang terlibat  yang melakukan tindakan kolaborasi bersama Jojor Simamora-  suami  sah saya  untuk diberikan sanksi (Hukum) secara administrasi tegas karena melanggar tugas  dan  tanggung  jawab karena telah membunuh karakter dan Hak Asasi Manusia terhadap Helena.
Bapak Walikota Medan hendaknya memanggil Mantan Kepala Sekolah SMP VI  Drs Murgap  Harahahap yang sengaja juga terlibat menyengsarakan saya harus bertanggung jawab.
Demikianlah  harapan Helena kepada Bapak Walikota Medan kiranya tanpa tedeng aling-aling menyelesaikan masalah saya. Harapan saya Bapak Rahudman mau dan dapat menolong /membantu menyelesaikannya segera. Dan saya sudah menyurati ratapan saya  melalui  Harian Kompas dalam Pembaca Menulis, Sib, Media lainnya sebab saat ini keadaan saya tak memiliki apa-apa, bahkan untuk makan pun terancam, apalagi untuk membayar kontrakan rumah.
Atas perhatian Bapak  Walikota Medan, keluarga saya, teman-teman insan Pers. LSM Perempuan LIRA Sumut, Pejabat terkait, terlebih khususnya  kepada Bapak Pemimpin Redaksi Hr Kompas Yakob Oetama, saya ucapkan banyak terima kasih. Semoga usaha saya bersama ini berhasil.   (dofu)
       

Senin, 05 November 2012

Varia Sumut

Gereja Elim Kristen Indonesia Dan Radio Setia Buana Abadi Milik Tuhan

Gereja adalah Tubuh Kristus. Efesus 1:22-23 mengatakan, “Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.” Tubuh Kristus terdiri dari semua orang percaya mulai dari saat Pentakosta sampai saat Pengangkatan. Tubuh Kristus terdiri dari dua aspek:

Gereja universal/sedunia yaitu gereja yang terdiri dari semua orang yang memiliki hubungan pribadi dengan Yesus Kristus. 1 Korintus 12:13-14 mengatakan “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.” Kita melihat bahwa siapapun yang percaya adalah bagian dari tubuh Kristus. Gereja Tuhan yang sebenarnya bukanlah bangunan gereja atau denominasi tertentu. Gereja Tuhan yang universal/sedunia adalah semua orang yang telah menerima keselamatan melalui beriman di dalam Yesus Kristus.

Namun, pendidikan sampai saat ini masih dirasa kurang mampu membentuk karakter unggul generasi bangsa. Berbagai fenomena sosial yang berkemang dapat kita saksikan setiap saat dan menjadi persoalan signifikan yang menghambat pembangunan dan cita-cita luhur para pejuang kemerdekaan bangsa kita. Fenomena tersebut, seperti: tingginya tingkat kriminalitas, meningkatnya dekandensi moral, masalah etika, sopan santun dan ketidakjujuran pelajar, berkurangnya rasa hormat terhadap orang tua, dan guru, masih tingginya kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme dan penegak hukum yang sepertinya masih jauh dari harapan nilai keadilan.

Berbagai kasus lainnya yang mengarah pada terjadinya dekadensi moral bangsa. Bahkan di kota-kota besar tertentu, gejala tersebut telah sampai pada taraf yang sangat meresahkan. Kejadian tersebut memberi kesan seakan-akan bangsa kita sedang mengalami krisis moral, etika dan krisis kepercayaan diri yang berkepanjangan.Apalagi dilakukan oknum-oknum yang kurang cerdas emosionalnya.

Di samping itu, negara kita yang merupakan negara berkembang tidak terlepas dari pikiran sempit terutama di era globalisasi dan pasar bebas rentan akan dampak terhadap masuknya sesuatu yang negatif bertentangan dengan moral dan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Hal ini tentunya akan memicu tergerusnya budaya dan nilai luhur bangsa serta terdegradasinya nilai-nilai moral bangsa, untuk maju. salah satunya Radio sesuai SK Jenderal Pos dan Telkomunikasi No 84/Dirjen/1999, Peraturan Pemerintah RI No 8 Tahun 1993 tentang jasa telekomunikasi dan Keputusan Presiden RI No 362/1998

Maka Radio Setia Buana Abadi  AM pada Frekwensi 11,25 FM dapat disalurkan ke daerah-daerah, milik Gereja Elim Kristen Indonesia  Manjae (Mandiri) atas persetujuan Ephorus HKBP telah berkembang sesuai UUD 1945 Pasal 29 ayat 1, 2 dan 3 merupakan dasar hukum.

Tantangan dan hambatan selalu ada namun tidak pernah mentok pada masalah seba Tuhan tidak suka kalau usaha tertantang lalu  mundur, oleh sebab itu seluruh umat khususnya Kristiani mohon "Doa Restu" buat kemajuan Gereja Dan Radio Setia Buana Abadi semakin maju meskipun tantangan alam pernah terjadi akibat angin kencang bukan kehendak kita.

Semoga Tuhan Memberkati Kita semua. Amin! (Linche Ephang)


Selasa, 23 Oktober 2012


Paskah Gagal Lantik Pendeta di HKBP Nomensen P Brayan 
Ibu-ibu dan Remaja "Berteriak-teriak Bagai Kesurupan" 
 
Pasca gagalnya pelantikan Pendeta di HKBP Nomensen, para ibu-ibu, dan remaja perempuan berteriak-teriak seperti kesurupan Pasalnya kelompok yang memakai “Pita Kuning” datang masuk ke dalam Gereja langsung duduk di depan altar tanpa basa-basi seperti orang kesurupan menguasai berteriak-teriak, mengejek….Awas provokator…..sambil mengejek  di hadapan jemaat diduga karena menggagalkan ibadah maka suara-suara sumbang keluar dari mulut mereka dertahan di altar hingga magrib masih berteriak-teriak, perlu teraphi dari dokter phsiater?
Selanjutnya  mereka menolak ibadah sungguh luar biasa aksi mereka seperti "Mabok" tak mau ikut ibadah menjadi pertanyaan sebahagian jemaat Gereja lain yang menyaksikan menyebutkan “Ah...diduga orang-orang ini sudah sakit, kasihan yah…".ungkap jemaat lain yang sengaja datang melihat, seperti dalam Kejadian, Keluaran, Bilangan, Imamat dan Wahyu…..ujar salah seorang nenek-nenek mengaku Ny Saragi Br Simatupang (Op Setia) (87) yang mengaku masih family dengan mantan Ephorus Siahaan.
Nenek Tua ini mengatakan dengan tegas kejadian ini membuatnya tak sedap apalagi mengaku orang Kristen yang takut akan Tuhan tapi sifatnya seperti orang gila tidak terpuji dan tidak sesuai dengan firman Tuhan, ujar Op Setia yang datang dari Toba menginap di rumah cucunya Jl Gatot Subroto Medan
Gagalnya ibadah menurut dugaan Op Setia karena iblis masuk ke Gereja didukung oleh ayahnya iblis dan kakeknya iblis yang sok hebat, sok kaya, sok-sok-anlah ungkapnya sambil meneteskan air mata.
Seharusnya kita malu, dan tahu diri inikan rumah Tuhan kenapa harus berteriak-teriak saling mengejek. Kalau ada perbedaan pendapat boleh-boleh saja tapi tak usah rebut-ribut panggil polisi segala, ujarnya.
Kalau panggil polisi berarti yang panggil polisi itu salah dan memang salah karena takut kehendaknya gagal dan digagalkan artinya memaksakan kehendaknya, wah inilah yang menjadi persoalan yang tak dapat biarkan. Sesuai Firman Tuhan “ Jangan pernah ada hati untuk menguasai “Uang” karena uang bukan segalanya, Bagi orang yang mendewakan uang, akan mendapat sesuatu bukan- kutukan tapi hukuman Tuhan….hati-hati itu….kalau Tuhan menghukum pasti karena kita tidak menjalankan kehendaknya atau menyenangkannya misalnya apa? Yah misalnya merampas bukan milik kita seperti “Uang, tanah, jabatan, isteri orang, lembu orang atau harta yang bukan milik kita?”
Apalagi Uang di rumah Tuhan hati-hati…..Nah saya lihat dan perhatikan Gedung Sekolah Minggu ini menjadi Persoalan karena saya dengar dibilang itu bangunan Rp 600 juta, tapi saya lihat itu paling banyak Rp 200 Juta. Karena dindingnya saja tidak ada…yah…..kok dikatakan Rp 600 Juta?? Gak percaya aku, kata Op Setia Br simatupang.
Saya dulu pemborong biar kamu tahu yah……saya bisa hitung itu anggaran biayanya...jadi kamu ga usah bohong dan tak usah mencuri uang gereja….hati-hati karena nanti kamu dibakar malaikat “ Songon biang Na daringon….mulutnya terbuka menganga….kulitnya gosong….tapi hidup dan anjing itu tidak bisa punya anak lagi karena sudah banyak makan yang kotor-kotor dan tak dipelihara tuannya lagi karena bau, dan tak bisa diatur maka jadilah anjing yang liar diusir tuannya.
Demikian juga kita manusia bila kita jahat mau makan uang haram, uang riba, uang bukan milik kita dan tidak tertutup kemungkinan  bukan kutukan tapi hukuman Tuhan lambat atau cepat pasti tiba saatnya, ajal akan menjemput kita dan kita dituntut bertanggung jawab segala perbuatan kita, di hadapannya. 
Jangan pernah berpikir saat ini aku jadi Direktur, aku jadi pemilik hotel, aku saat ini Kepala Bagian, aku saat ini pimpinan lalu suka-sukakulah, aku pengaruhi orang yang bodoh-bodoh ini mencuri uang gereja ah…..kan hanya aku yang tahu….kenapa rupanya….”Issse urroa…..Hah….makan enak-enaklah, pikirku”
Jadi semua akan jatuh….seperti bintang jatuh juga……”Bertobatlah kamu, jumpai saudaramu yang benar….dan jumpai saudaramu yang salah…mengakulah…..pada dia…saudaramu, baru kepada Bapamu di Sorga….jadi walau seribu rebah di kananmu…seribu rebah di…kirimu “Kau” pasti selamat, ujar Op Setia Ny saragi Br Simatupang. (*HL*)