Minggu, 18 September 2016

HUT Ke 6 Dewa Tay Seng Hud Co (Dewa Kera) di Vihara Avalokitesvara Jln Dairi Medan Sumatera Utara



Salim Halim SH MH Berharap: Kita Harus Tetap Bersyukur





                                                                                                                  Medan,                                                                                           Ucapan syukur patut kita panjatkan kepada Sang Pencipta sehingga Hari Ulang Tahun (HUT) Ke 6  Dewa Tay Seng Hud Co  (Dewa Kera) di  Vihara Avalokitesvara Jl Dairi No 8 Medan berlangsung aman dan kondusif mengadakan sembahyang  syukuran kepada Yang Maha Kuasa dimulai sejak Jumat 16 September- 23 September  2016 ditandai dengan sembahyang bersama anggota sebanyak lebih kurang 300 anggota Avalokitesvara yang beragama  Budha dan terbuka untuk umum demikian disampaikan disampaikan Salim Halim SH MH didampingi  Ketua Panitia melalui pengurusnya Hendro menuturkan, “Kita berterimakasih kepada Sang Pencipta dapat merayakan HUT  Ke 6 Dewa Tay Seng Hud Co Vihara Avalokitesvara terlaksana atas kerjasama  sesama pengurus dan anggota yang senantiasa hidup dalam kebersamaan rukun sebagai umat beragama memberikan  saluran berkat bagi sesama misalnya bantuan sembako bagi keluarga miskin berupa beras setiap hari besar” tuturnya 

Dalam HUT  Ke 5 Avalokitesvara mengadakan opera, Wayang orang, drama sejarah nenek moyang di Tiongkok  Dewa Ching dalam kekaisarannya dengan gerak bahasa tubuh dan bahasa yang memikat hadirin di atas panggung dari Tiongkok/RRC pemainnya mengenakan gaun yang afik, sesuai ciri khasnya, Barongsai,  juga  makan bersama berupa nasi sayur, lontong sayur, martabak telor, sate, kue-kue dan buah disediakan panitia. Sebelumnya kepedulian sosial terus mengalir bagi warga kita berikan berupa sembako dan pengobatan demikian imbuh Hendro didampingi Lies Yanti, Johan  A Hui
Dijelaskan Salim Halim bahwa Manusia memerlukan perlindungan untuk menghadapi persoalan-persoalan yang datang silih berganti, yang seperti di depan saya sebutkan sangat hebat sekali suatu saat menimpa kehidupan kita. Dalam keadaan yang seperti itu Saudara, manusia mencari pertolongan, perlindungan, kekuatan bahkan dan kadang-kadang manusia mencari dari manapun juga untuk bisa segera lepas dari segala macam beban yang rasanya menghimpit dengan amat berat sekali. Mereka pergi mungkin ke tempat-tempat keramat, ke tempat-tempat pemujaan yang dianggap ampuh. Ke gunung-gunung yang besar ke kekuatan-kekuatan alam yang mungkin dipercayai bisa memberikan bantuan kekuatan pada dirinya untuk mengatasi dalam menghadapi persoalan-persoalan kehidupan yang berat itu, berharap pemerintah memberikan perhatian yang tulus, fokus terhadap rakyatnya, tutur Salim

Dituturkannya, “Saudara-saudara, umat Buddha tentu sudah dibekali dengan perlindungan. Sejak awal seseorang mengenal Ajaran Agama Buddha dan kemudian menerimanya dengan kesadaran dan pengertian, maka sejak awal orang ini kemudian menyebutkan, menyatakan dengan kesungguhan "Aku berlindung kepada Buddha, aku berlindung kepada Dhamma, aku berlindung kepada Sangha". Buddham saranam gacchami, Dhammam saranam gacchami, Sangham saranam gacchami. Saat pertama sekali seseorang mengucapkan aku berlindung kepada Buddha, Dhamma dan Sangha dengan sadar dan mengerti apa yang diucapkan, pada saat itulah dia sebagai umat Buddha, dia sudah menjadi umat Buddha, sekalipun tidak dengan upacara yang resmi, tidak dengan pentahbisan pemercikan air dan sebagainya. Pernyataannya berlindung kepada Tri Ratna itu yang diucapkan dengan sadar dan dimengerti artinya yang membuat seseorang menjadi umat Buddha.” Tuturnya

 Selanjutnya di terangkannya bahwa, “Nama Bodhisattva Avalokitesvara adalah perkataan Bahasa Sansekerta yang artinya Pribadi Maha Agung yang mahir dalam mengobservasi atau memandang sesuatu dengan cara yang mudah atau Pribadi Maha Agung yang mahir dalam memandang dan mendengarkan suara - suara dunia yang penghuninya mengalami penderitaan dan beliau siap untuk menolongnya, Bodhisattva Avalokitesvara dapat mengubah dirinya dalam beratus macam bentuk menurut keperluannya. Pratima beliau yang umumnya kita temui di tempat - tempat ibadah dan banyak diperjualbelikan antara lain dalam bentuk sedang berdiri memegang botol yang berisi air kehidupan di tangan kiri dan setangkai dahan Yang Liu di tangan kanan. Ini mengandung arti Beliau selalu bersedia menolong manusia dan membebaskan dari penderitaan, penyakit dan kebimbangan dan sebagainya. Sedangkan dalam posisi duduk bersila (bermeditasi) dengan sebutir bola ditangannya, mengandung makna Beliau terdapat di segala pelosok dunia atau beliau telah bebas dari kekangan dunia,” tutur Salim Halim

Ditegaskannya, "Banyak pula yang berbentuk sangat istimewa, yakni Bodhisattva Avalokitesvara dengan banyak tangan terdapat satu mata, yang bermakna kekuasaan dan pengaruh beliau sangat luas, dan dapat menjelma dalam ratusan bentuk, serta dapat melihat seluruh pelosok dunia, ada pula yang dilukiskan bagai setan yang ganas dan bengis, matanya membelalak dan berbadan raksasa yang bermakna Beliau dapat melindungi umat dari gangguan setan atau mara-jahat." urainya
Semetara secara keseluruhan bentuk Avalokitesvara berwujud sebagai orang suci yang bertugas membimbing manusia menjauhkan diri dari perbuatan jahat agar melakukan kebajikan. Menurut kitab suci agama Buddha Mahayana Dharani Sutra, beliau telah mencapai tingkat Ke-Buddhaannya pada zaman yang telah lampau, dalam banayk kalpa (periode jutaan tahun) yang tak terhitung banyaknya. Beliau dinamai Hyang Tathagata yang dari badannya memancar cahaya yang yang terang benderang dan telah memegang teguh Dharma yang benar. 

"Beliau memanifestasikan diri sebagai Bodhisattva untuk menolong, membantu Hyang BUddha Amitabha di Tanah Suci, untuk menyeberangkan makhluk - makhluk yang masih mengalami penderitaan agar tiba di Tanah Suci atau Surganya Hyang Buddha Amitabha (yang dinamai Tanah Suci Sukhavati, yang terletak di sebelah barat dari bumi atau alam semesta kita ini). Cinta Kasih dan Welas Asih adalah watak Bodhisattva Avalokitesvara, bersama-sama dengan kebijaksanaan besar yang telah beliau punyai," demikian imbuhnya. "Selamat HUT ke 6  Wihara Avalokitesvara."  (Adith)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar