Minggu, 03 Mei 2015

Pangdam Akan Kaget Ramunia Pasti Menang



Lahan Perkebunan Ramunia Akan Dijual ke Mafia Rp 4 Triliun?
* Akan Melawan Aliansi Perjuangan Tani Perkebunan Himbau Stop Pembangunan dan Kekerasan




Polemik Lahan Perkebunan Ramunia Deli Serdang semakin memanas disebut-sebut akan dijual ke pengembang diduga mencapai Rp4 Triliun sehingga oknum-oknum TNI yang sesuai fakta di lapangan sangan beringas, arogan, sombongan, angkuh, congkak, dia merasa paling hebat ini itu sampai-sampai merendahkan pendapat orang lain, maunya menang sendiri dan ga mau ngalah meski diajak debat ngeyel tetep kukuh sama pendapatnya sendiri menimbulkan kejahatan yang sering terjadi untuk itu melanggar norma yang berlaku terkesan tak peduli akibat ada "kepentingan?"

Hal ini disampaikan salah seorang petani korban perampasan lahan Perkebunan Ramunia Deli Serdang Open Manurung kepada media ini menuturkan bahwa, "Kisruh arogansi dan kemarahan Pangdam I BB pada hari Jumat, 17 April 2015 lalu tidak menyurutkan niatnya melawan rezim militer tersebut saat di depan Gubsu Gatot, Walikota Medan Eldin, pejabat SKPD, Ketua Komisi A DPRDSU, masyarakat tani Perkebunan Ramunia dan insan pers, tutur Manurung, di Desa Perkebunan Ramunia Jumat, (1/5)

Dijelaskannya, kalau dana Rp 4 Triliun itu sehingga kami menduga sikap Pangdam begitu beringas dan marah ala preman itu justru merusak citranya sebagai pekerja keamanan yang digaji rakyat merupakan orang picik yang tak mampu mengusasi diri maka justru kecerdasan Intelequensi (IQ) dan Emosi Question (EQ) saya yang diuji saat itu, sehingga muatan berita di publikasi secara transparan, akuntabel dan jujur itu ditayangkan dalam berita maka saya sangat yakin bahwa Tuhan tetap dipihak orang benar, rendah hati, jujur, tak membalaskan amarah orang lain, patut berterima kasih pada insan pers tutur Manurung yang lahir di Desa Perkebunan Ramunia 41 tahun lalu.

Open Manurung menuturkan kan, "Justru kemarahan Edi Rahmayadi saya anggap lelucon dan mungkin dia mersasa menganggap kenal sama saya, namun dengan tegas saya katakan "Tidak kenal yang namanya Edy Rahmayadi Pangkat : Mayor Jenderal TNI, Tempat, Tgl Lahir : Sabang, 10-03-1961, Agama : Islam, Dik Militer : AKABRI 1985 SUSSARCAB INF 1985 SELAPA I / IFN 1992 SELAPA II / INF 1995 SESKOAD 1998 LEM HANAS 2011 PENGALAMAN JABATAN: 1. DANTON KOPASSUS 198, dan saya Open Manurung tetap menganggapnya sebagai oknum yang tidak identik dengan kehormatannya bahkan sesuai iman yang saya yakini bahwa ada dikatakan, "Jangan ada seorangpun menganggap engkau rendah sebab engkau adalah biji mata Tuhan" tutur Manurung

Sementara Manurung mengaku, "Sebagai petani adalah pengusaha negeri ini tak pernah takut pada siapapun sepanjang saya tak pernah merasa merampas lahan TNI, bukankah demikian?" dan Padi identik dengan petani namun siapaun ia di muka bumi ini tetap harus menyadari bahwa seorang petani itu pengusaha yang mengerjakan lahandari Tuhan dan Tuhan telah menghadirkan petani lebih dahulu lahir dari pada TNI, ingat lah itu kalau baju, pistol, sepatu bahkan gajinya itu dari rakyat sebab TNI itu digaji rakyat, dan tugas pokok fungsi TNI itu apa? bukankah TNI dilarang berbisnis, hah???" tutur Manurung.

Dijelaskan Manurung bahwa “Kakek-nenek warga tani perkebunan Ramunia sudah ada di Perkebunan Ramunia sejak zaman Belanda mengusahai lahan pertanian telah memiliki surat sari pemerintahan Kabupaten Deli Serdan dengan logonya lengkap ditandatangani Kepala Desa berdasarkan ukuran dalam peta, maka sesuai SK Kepala Badan Ketahanan Pangan/ Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan Pemerintahan Sumatera Utara Nomor: 027/28701/PP/IXII/2008 tentang penetapan kelompok lumbung pangan penerima bantuan lansung masyarakat ditandatangani 15 Desember 2008 oleh Ir Dahler Lubis artinya kami adalah warga negara asli bukan menompang di negeri ini, dan kami bukan teroris, bukan ISIS, bukan bandar narkoba, atau pelaku kriminal, biar tahulah, yah!" tuturnya

“Selain warga Perkebunan Ramunia ada warga pensiunan TNI, ada penggarap, dan pengungsi DOM dari Aceh yang resmi dilindungi Pemprop Aceh dan Pempropsu, dan polemik ini sudah ditangani Komnas HAM namun pihak oknum TNI terkesan menantang ketika Komnas HAM turun tak menyurutkan niat merampas lahan tani,"
Coba bayangkan Lahan tani Perkebunan Ramunia ini merupakan lahan serapan air yang telah kami usahai sejak lama, kemudia ngaku-ngaku TNI Puskopad punya HGU di desa Ramunia I bukan di Desa Perkebunan Ramunia jadi objek Ramunia I tak ada diusahai karena di sana ada rumah-rumah tapi dengan urat kawat otot besi lahan Perkebunan Ramunia ada lahan padi, sayur, ubi kayu dan pohon-pohon semau gue oknum TNI merampasnya, kami dianggap seperti tak punya nyali, tak punya darah, tak punya roh?"
Ditegaskannya, "Awalnya sebelum perusakan lahan, rumah, pohon, ternak dan isi rumah kami di rampas oknum TNI yang kejam itu telah membuat tembok bahkan menggali parit lebar saat ini.”
Sebelumnya oknum TNI datang ke rumah-rumah merayu mau membeli lahan kami dengan konvensasi Rp 10 ribu per meter karena kami tak ada yang mau lalu mulailah mengintimidasi kami satu persatu dengan tindakan anarkis namun kami tak gentar dan menolak mereka, namun lebih naif lagi ada rekayasa pembayaran bagi oknum warga yang tak pernah mengelola lahan yang kami duga ada menerima konvensasi. maka itulah yang menjadi polemik di atas polemik, sehingga kami diadu domba" tutur Manurung Meskipun saat ini Pemerintah belum ada memberikan solusi kami tetap melawan perampas lahan kami sebab kami menganggap Pak Jokowi selaku Presiden yang kami pilih, Pempropsu, DPRDSu tak akan lupa akan janjinya,

Ditambahkannya bahwa, "Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidup dan berkenan kepadaNya apabila kami dianiaya, dipukuli, disepaki, dirampas lahan, rumah, ternak dan isi rumah kami dirampas namun kami yakin Tuhan menopangkan tanganNya bersama Komite Revolusi Agraria (KRA), Kelompok Tani Maju, anak-anak kami mahasiswa yang peduli nasib kami sebagai korban baik dari GMKI, HMI, PPR, PNKRI, FMN, GMNI, DAUN, GETAR, PPND, Perhimpunan Mahasiswa Katholik Indonesia, dll dalam "Aliansi Perjuangan Tani Perkebunan Ramunia Deli Serdang" sebelum habis kesabarab kami menghimbau Pangdam "stop pembangunan dan kekerasan sebelum api berkobar lebih dahsyat lagi!" Karna yang pro rakyat akan melawan hingga tetes darah terakhir, dan bersama Tuhan pasti ada kemenangan" imbuh Open Manurung  dengan tegas ada dalam gambar....(Cheche)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar