Lahan Perkebunan Ramunia Akan Dijual
ke Mafia Rp 4 Triliun?
* Akan Melawan Aliansi Perjuangan Tani Perkebunan
Himbau Stop Pembangunan dan Kekerasan
Polemik Lahan Perkebunan
Ramunia Deli Serdang semakin memanas disebut-sebut akan dijual ke pengembang
diduga mencapai Rp4 Triliun sehingga oknum-oknum TNI yang sesuai fakta di
lapangan sangan beringas, arogan, sombongan, angkuh, congkak, dia merasa paling
hebat ini itu sampai-sampai merendahkan pendapat orang lain, maunya menang
sendiri dan ga mau ngalah meski diajak debat ngeyel tetep kukuh sama
pendapatnya sendiri menimbulkan kejahatan yang sering terjadi untuk itu
melanggar norma yang berlaku terkesan tak peduli akibat ada
"kepentingan?"
Hal ini disampaikan salah seorang
petani korban perampasan lahan Perkebunan Ramunia Deli Serdang Open Manurung
kepada media ini menuturkan bahwa, "Kisruh arogansi dan kemarahan Pangdam
I BB pada hari Jumat, 17 April 2015 lalu tidak menyurutkan niatnya melawan
rezim militer tersebut saat di depan Gubsu Gatot, Walikota Medan Eldin, pejabat
SKPD, Ketua Komisi A DPRDSU, masyarakat tani Perkebunan Ramunia dan insan pers,
tutur Manurung, di Desa Perkebunan Ramunia Jumat, (1/5)
Dijelaskannya, kalau dana Rp 4
Triliun itu sehingga kami menduga sikap Pangdam begitu beringas dan marah ala
preman itu justru merusak citranya sebagai pekerja keamanan yang digaji rakyat
merupakan orang picik yang tak mampu mengusasi diri maka justru kecerdasan
Intelequensi (IQ) dan Emosi Question (EQ) saya yang diuji saat itu, sehingga
muatan berita di publikasi secara transparan, akuntabel dan jujur itu
ditayangkan dalam berita maka saya sangat yakin bahwa Tuhan tetap dipihak orang
benar, rendah hati, jujur, tak membalaskan amarah orang lain, patut berterima
kasih pada insan pers tutur Manurung yang lahir di Desa Perkebunan Ramunia 41
tahun lalu.
Open Manurung menuturkan kan,
"Justru kemarahan Edi Rahmayadi saya anggap lelucon dan mungkin dia
mersasa menganggap kenal sama saya, namun dengan tegas saya katakan "Tidak
kenal yang namanya Edy Rahmayadi Pangkat : Mayor Jenderal TNI, Tempat, Tgl
Lahir : Sabang, 10-03-1961, Agama : Islam, Dik Militer : AKABRI 1985 SUSSARCAB
INF 1985 SELAPA I / IFN 1992 SELAPA II / INF 1995 SESKOAD 1998 LEM HANAS 2011
PENGALAMAN JABATAN: 1. DANTON KOPASSUS 198, dan saya Open Manurung tetap
menganggapnya sebagai oknum yang tidak identik dengan kehormatannya bahkan
sesuai iman yang saya yakini bahwa ada dikatakan, "Jangan ada seorangpun
menganggap engkau rendah sebab engkau adalah biji mata Tuhan" tutur
Manurung
Sementara Manurung mengaku,
"Sebagai petani adalah pengusaha negeri ini tak pernah takut pada siapapun
sepanjang saya tak pernah merasa merampas lahan TNI, bukankah demikian?"
dan Padi identik dengan petani namun siapaun ia di muka bumi ini tetap harus
menyadari bahwa seorang petani itu pengusaha yang mengerjakan lahandari Tuhan
dan Tuhan telah menghadirkan petani lebih dahulu lahir dari pada TNI, ingat lah
itu kalau baju, pistol, sepatu bahkan gajinya itu dari rakyat sebab TNI itu
digaji rakyat, dan tugas pokok fungsi TNI itu apa? bukankah TNI dilarang
berbisnis, hah???" tutur Manurung.
Dijelaskan Manurung bahwa
“Kakek-nenek warga tani perkebunan Ramunia sudah ada di Perkebunan Ramunia
sejak zaman Belanda mengusahai lahan pertanian telah memiliki surat sari
pemerintahan Kabupaten Deli Serdan dengan logonya lengkap ditandatangani Kepala
Desa berdasarkan ukuran dalam peta, maka sesuai SK Kepala Badan Ketahanan
Pangan/ Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan Pemerintahan Sumatera Utara Nomor:
027/28701/PP/IXII/2008 tentang penetapan kelompok lumbung pangan penerima
bantuan lansung masyarakat ditandatangani 15 Desember 2008 oleh Ir Dahler Lubis
artinya kami adalah warga negara asli bukan menompang di negeri ini, dan kami
bukan teroris, bukan ISIS, bukan bandar narkoba, atau pelaku kriminal, biar
tahulah, yah!" tuturnya
“Selain warga Perkebunan Ramunia ada
warga pensiunan TNI, ada penggarap, dan pengungsi DOM dari Aceh yang resmi
dilindungi Pemprop Aceh dan Pempropsu, dan polemik ini sudah ditangani Komnas
HAM namun pihak oknum TNI terkesan menantang ketika Komnas HAM turun tak
menyurutkan niat merampas lahan tani,"
Coba bayangkan Lahan tani Perkebunan
Ramunia ini merupakan lahan serapan air yang telah kami usahai sejak lama,
kemudia ngaku-ngaku TNI Puskopad punya HGU di desa Ramunia I bukan di Desa
Perkebunan Ramunia jadi objek Ramunia I tak ada diusahai karena di sana ada
rumah-rumah tapi dengan urat kawat otot besi lahan Perkebunan Ramunia ada lahan
padi, sayur, ubi kayu dan pohon-pohon semau gue oknum TNI merampasnya, kami
dianggap seperti tak punya nyali, tak punya darah, tak punya roh?"
Ditegaskannya, "Awalnya sebelum
perusakan lahan, rumah, pohon, ternak dan isi rumah kami di rampas oknum TNI
yang kejam itu telah membuat tembok bahkan menggali parit lebar saat ini.”
Sebelumnya oknum TNI datang ke
rumah-rumah merayu mau membeli lahan kami dengan konvensasi Rp 10 ribu per
meter karena kami tak ada yang mau lalu mulailah mengintimidasi kami satu
persatu dengan tindakan anarkis namun kami tak gentar dan menolak mereka, namun
lebih naif lagi ada rekayasa pembayaran bagi oknum warga yang tak pernah
mengelola lahan yang kami duga ada menerima konvensasi. maka itulah yang
menjadi polemik di atas polemik, sehingga kami diadu domba" tutur Manurung
Meskipun saat ini Pemerintah belum ada memberikan solusi kami tetap melawan
perampas lahan kami sebab kami menganggap Pak Jokowi selaku Presiden yang kami
pilih, Pempropsu, DPRDSu tak akan lupa akan janjinya,
Ditambahkannya bahwa, "Tuhan
menetapkan langkah-langkah orang yang hidup dan berkenan kepadaNya apabila kami
dianiaya, dipukuli, disepaki, dirampas lahan, rumah, ternak dan isi rumah kami
dirampas namun kami yakin Tuhan menopangkan tanganNya bersama Komite Revolusi
Agraria (KRA), Kelompok Tani Maju, anak-anak kami mahasiswa yang peduli nasib
kami sebagai korban baik dari GMKI, HMI, PPR, PNKRI, FMN, GMNI, DAUN, GETAR,
PPND, Perhimpunan Mahasiswa Katholik Indonesia, dll dalam "Aliansi
Perjuangan Tani Perkebunan Ramunia Deli Serdang" sebelum habis kesabarab kami menghimbau Pangdam "stop pembangunan dan kekerasan sebelum api berkobar lebih dahsyat lagi!" Karna yang pro rakyat akan
melawan hingga tetes darah terakhir, dan bersama Tuhan pasti ada
kemenangan" imbuh Open Manurung dengan tegas ada dalam gambar....(Cheche)