Rabu, 02 Oktober 2013

Terkait Lakalantas Korban Reynold Panggabean si Anak Medan

Ketua P LIRA Sumut Masdalena Lubis SH: Oknum DPRD dan Majelis Hakim Harus Amanah!


Medan, MK  Musisi Kondang  legendaris Reynold Panggabean hangat diberitakan di mas media, miris hati kita mendengarnya. Kalau Reynold Panggabean adalah korban  patah tangan, luka-luka, kinerjanya terganggu bahkan boleh jadi Reynold akan didenda oleh produsernya, wah...apa jadinya ini. Bagaimana pula kalau nasib yang sama dialami rakyat tak berada  tentu lebih parah lagi bukan? Sesuatu  masuk akal kalau ada sesorang merasa ketidakpuasan dirinya lalu mengadukan ke pihak berwajib wajar, toh...?. Nah, apalagi  saat ini  yang melakukan pembiaran oleh oknum DPRD yang ngakunya pembela rakyat, kan munafik itu namanya?  Lalu saksi palsu muncul di pengadilan dikritisi oleh korban (Reynold=red) kok malah disuruh yang mulia oknum hakim, ada apa itu.....kan ada bahasa yang lembut enak didengar, misalnya, "Sabar ya, Bung Reynold, nanti waktu pledoi kamu bisa buat bantahan"
Masdalena sangat kecewa kenapa masih ada  karakter oknum, eksekutif, dan oknum legislatif terkesan arogan, sadis, apatis, dan tak bicara manis? Kalau waktu disumpah dengan mengucapkan janji atau sumpah ...hebat tapi dalam prakteknya nihil selalu?"
Sementara Oknum Dewan pernah pula berjanj pada Reynold Panggabean sanggub berkata satu hari saja pasti datang kembali" eee..ternyata dari bulan April hingga Oktober 2013 tak datang dan justru bual fitnah Reynold dituding meras, hah....ga ada yang dipegang omongannya, kalau kerbau tentu talinya yang dipegang, nah kalau manusia apanya yang dipegang, kalau bukan kata-katanya....jadi belum tuntas kenapa lepas tangan seolah-olah punya itikad baik, apakah itu sudah itikad baik???.

Hal ini disampaikan Ketua Perempuan Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Sumut Masdalena Lubis SH kepada Media Rakyat  di Kantornya Jln Beringin Medan, Rabu (2/10)  menuturkan, "Amanah lazim dipahami sebagai sebuah karakter kejujuran dalam menjalankan tugas, pekerjaan atau kedudukan yang diperoleh atau diberikan. Ada lagi yang memahami amanah dengan memberikan atau menerima tugas dan tanggung jawab sesuai profesi dan keahlian." tutur Masdalena.

Sementara menurut Masdalena,  "Mengartikan kata amanah sebagai penerapan hukum secara adil terhadap semua manusia, tanpa ada unsur kolusi dan nepotisme sesuai amanah rakyat, amanah bukanlah sebuah rangkaian kata-kata indah yang selalu menghiasi bibir kita sehingga menjadi indah didengar dan dikhayalkan. Akan tetapi, amanah, khususnya dalam kehidupan  apalagi sebagai anggota Dewan hendaknya menjadi sebuah karakter permanen dalam diri para pemimpin, tokoh, ulama dan para aktivis  yang tercermin bukan hanya dalam kata-kata, melaikan dapat pula diterjemahkan oleh pikiran, tulisan, perasaan, sikap dan tingkah laku keseharian," tutur Masdalena
"Tanpa amanah seperti yang disebutkan di atas, sulit bagi kita membangun rakyat yang kuat, dan terhormat yang kehidupan sehari-harinya diliputi oleh suasana kasih sayang dan kejujuran. Bila amanah sudah sirna, virus-virus kebencian, KKN, like and dislike, kecurangan, tidak transparan, licik, oportunis, persaingan tidak sehat, saling menjatuhkan dan bahkan memperjual harga diri dengan harga (dunia) yang sedikit serta berbagai virus mematikan lain yang semakin merajalela. Akhirnya kehancuran yang akan menimpa," sebut Masdalena
"Dalih  ada  suatu urusan/tugas/pekerjaan kepada yang bukan alasan menolak menyelesaikan masalah, maka tunggulah kehancuran di pintu gerbang oknum DPRD yang suka bohong alias pembohong besar, kebesaran namanya akan sirna apalagi tak memiliki makna dan peran amanah lagi dalam kehidupan, khususnya dalam kehidupan ini,api besar akan berkobar secepat kilat membakar dirinya sendiri, tegas  Masdalena

Bagi oknum, Dewan, Jaksa, Hakim lainnya juga akan mengalami nasib yang sama apalagi sampai menghalalkan segala cara untuk meluruskan yang bengkok atau kebalikannya membengkokkan yang salah, hati-hati azab akan datang dan murka akan turun bagi kita yang melakukan hal yang tak amanah, sebab bukan kutukan hukuman Tuhan akan menghampiri kita, imbuh Masdalena Lubis SH Ketua P LIRA Sumut.

Kaget, saya kalau  Reynold Panggabean menyampaikan kepada Media-media  kalau dirinya  merasa dilecehkan pihak oknum DPRD Gunung Sitoli dan  PN Medan , apalagi Jaksa Penuntut Umum Lila Nasution yang seyogianya menyampaikan jadwal agar dihadirinya tepat waktu namun keterbukaan pemberitahuan itu yang menabur masalah karena Reynold punya kesibukan juga harus berada di Jakarta. demikian  jelas Masdalena.
Terus terang aku Masdalena suka dan senang lagu-lagu  The Mercys Band Legendaris yang cukup baik seperti, lagu "Ayah, Sedih, Hidupku Sunyi, Pergi Tanpa Berita, Semua Bisa Bilang, Sedih Hatiku,  Kisah Seorang Pramuria, Tak Sedetikpun, Gara-gara Cinta, Bunga Mawar, Nasib Diriku,  Hanyalah Kenangan, Jangan Lagi, dan lagu dangdut lainnya dari The Mercys Renold Panggabean mantan suami artis top Ibukota Jarta Camelia Malik yang juga sahabat Charles Hutagalung, Rinto Harahap, Erwin Harahap, Rizal Arsyad mantan suami Iis Sugianto dan Iskandar yang tergabung dalam Group Band Legendaris   
 
Ditambahkan Masdalena, Amanah merupakan faktor utama terciptanya hukum akan jadi panglima, karena berkeadilan, kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa, sebab dengan sikap amanah semua komponen bangsa akan berlaku jujur, tanggung jawab dan disiplin dalam setiap aktifitas kehidupan. Mewabahnya korupsi, monopoli dan oligapoli dalam berbagai lapangan kerja dan sektor ekonomi baik ekonomi mikro maupun ekonomi makro, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta, hilangnya saling percaya, tumbuhnya saling mencurigai (negative thinking), menjamurnya mental hipokrit, apriori terhadap tugas dan kewajiban dan sifat-sifat tercela lainnya sebagai akibat dari hilangnya amanah., imbuh Masdalena Lubis Ketua P LIRA Sumut. (Linche/Tika Simbolon )
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar