Kamis, 16 Oktober 2014

DPRD Sumut Periode 2014-2019 Toni Togatorop SE

Anak Petani: Siap Menjadi Perekat Membangun Sumatera Utara 
Medan, Media Rakyat
Ketulusan DPRD Sumatera Utara terpilih 2014-2019 Toni Togatorop SE  seorang anak petani, putra pertama dari delapan bersaudara lahir di desa yang tumbuh dan dibesarkan di desa ini mengaku siap laksanakan amanah  memperjuangkan ekonomi berbasis pembangunan infrastruktur, lahan dan pertanian desa yang mandiri dalam rangka memperkuat kesejahteraan masyarakat sekaligus perekat bagi hati masyarakat desa itulah yang harus diutamakan. Sebagai seorang putra desa sesuai panggilan jiwanya Toni berkiprah ke kota menyerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni di era global tidak terlepas dari tantangan dan hambatan dengan pantang menyerah untuk terjun dalam dunia politiksesuai cita-cita bukanlah panggilan jiwa,. Zaman berganti, tahun berjalan, bulan berganti bulan dan hari-hari dilaluinya penuh keyakinan dan harapan keluarga, maupun masyarakat. ternyata Tuhan menetapkan langkahnya harus duduk di dewan bukan karena kuat dan gagah tapi karena berkat Sang Khalik Tuhan Yang Maha Agung dan sesama masyarakat membantu menghantarkannya.
Sebelumnya tak terbayangkan akan duduk di legislatif  terpilih menjadi  Ketua Komisi A karena mengingat saingan begitu deras, dan yang lebih teras atau toras (berpengalaman).
Seusai mengecap pendidikan di SD (Sekolah Dasar) Negeri Sidikkalang, SMP (Sekolah Menengah Pertama) HKBP, Sidikalang, SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas)  Dwiwarna Medan, lanjut ke Perguruan Tinggi Universitas Dharma Agung pada Pogram Studi  Fakultas Ekonomi Strata 1 lulus serta mendapat gelar Sarjana Eonomi (SE). Toni  memiliki sejuta impian dan harapan mengangkat harkat dan martabat menuju citra reputasi tak terlepas dari dukungan kedua orang tua pasangan suami isteri (pasutri Almarhum Manginar Togatorop (ayah) dan Senti Br Silaban (ibu)  demikian penuturan Toni bersama Anggota DPR-RI Nurdi Tampubolon usai acara Alumni anak SMA Negeri I P Siantar, demikian tutur Tony Togatorop di kantor DPRD Sumut  Medan,(16/10/14)

Mengenang indahnya  masa lalu bersama teman-teman di desa Toni  tetap ingat  kedua orang tuanya telah menyampaikan amanah atau ayat emas dalam hidupnya menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu menuturkan hukum dan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri, seperti tertulis dalam Alkitab, "Ahu do Panondang di Portibion!" artinya "Akulah Terang Dunia" yang merupakan ucapan spektakuler pengakuan Tuhan bagi kita insan di dunia yang memaknai hidup bagi Toni menjadi pegangan hidup bisa menjadi cahaya dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, dan kesegala arah, demikian tutur Toni yang memiliki satu isteri  Marlinda Br Sinaga dan dianugrahi Tuhan empat anak  yang dititipkan Tuhan padanya  yakni Chandra Togatorop SE yang bertugas di Bank Danamon Jakarta telah menikah dengan Lenny Br Simangunsong bekerja di PT Astra Jakarta., sedangkan putrinya Desi Br Togatorop SPd guru SMP Perguruan Teladan Medan, Agtus Togatorop masih duduk di Kls I SD dan Nikita Br Togatorop masih berusia satu tahun. 
 
Toni dengan gamblang menuturkan,"Beda degan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah-hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.
 
Sesuai penjelasannya terkait kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yg setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.
Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan drpd keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, bila cita-citanya terkabul menjadi salah seorang anggota legislatif itu harus mejadi padan atau janji sesuai hati nurani rakyat Toni berkecimpung di dunia politik Partai Hanura, tidak terlepas dari masyarakat saat ini telah cerdas dan tegas  karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain, ujar Toni yang bekerja sebagai kontraktor Real Eastate (REL) Sumut  dan Pengelola Pupuk Organik Citra Sumut harus bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh.
 
“Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan,dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya,” demikian tutur Toni yang juga Staf Dewan Koperasi Indonesia Sumut, Wakil Ketua Lembaga Konsolidasi Kelistrikan Indonesia Pusat. 
 
"Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik. Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan,    demikian tutur Toni sebagai Sekretaris Badan Penyelamat  Kekayaan Negara (BPKN) Sumut, Pemerhati Pembangunan Pertanian Sumut.
 
Sementara Toni Togatorop juga berandil sebagai  Pemerhati Generasi Muda dan Anti Narkoba Sumatera Utara, menjelaskan,"Harus generasi muda yang anti narkoba jabgab suka “ easy going “menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya, demikian tuturnya pernah menjadi Ketua Pembangunan Gereja HKBP Bethania Bangun Sidikalang dan Penasehat Patogap Medan Sunggal
 
Disela-sela pembicaraannya Toni memiliki sikap empati adalah sifat yg sangat mengagumkan. diungkapkannya orang yg berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain, dengan harapan Toni sebagai  "Anak Desa" Marpadan" atau berikrar siap membangun infrastruktur sarana dan prasarana jalan, pertanian, listrik, pendidikan, kesehatan, budaya pariwisata, dan tak terlepas dari kekondusifan keamanan, sesuai panggilan jiwanya jika Tuhan berkenan memenangkan hati rakyat yang diamanahkan padanya duduk menjadi Calon Legislatif  Nomor 4 Partai Hanura Tingkat Sumut I di Dapil XI  Pakpak, Dairi, Sidikalang, Parongil dll .

Ditambahkannya sebagai “Anak Desa “ ikut andil berkompetisi bersama anak kota dengan gerak cepat langkah yang langgam Sumatera Utara, planning (rencana)  kita semua diatur oleh Tangan Kasih Tuhan Yang Maha Agung dan dahsyat dengan tegur, sapa, senyum dan uluran tangan nyata kita sebagai perekat dapat berkesinambungan dan bersinergis memberikan yang terbaik pada bangsa adalah impian harapan dan cita-cita menuju terang yang abadi sesuai panggilan dan "Hati Nurani" semua tantangan dan hambatan pasti terlampaui menuju kemenangan  kita bersama, menbangu sumatera Utara dan Indonesia umumnya imbuh  Toni Togatorop, SE. Semoga! (lomo )