Kamis, 26 Juli 2012

Tausyiah Bergema


Sutan Batoe Gana Hadiri Buka Puasa Bersama di Rumah Dinas Ketua DPRDSU
Anggota DPR RI Sutan Batoe Gana dalam acara buka puasa bersama di rumah dinasKetua DPRDSU H Saleh Bangun, Rabu (25/7) petang. (foto doc Lince)
Medan, Metro Khatulistiwa- Anggota DPR RI  Wakil Sekretaris DPP Patrai Demokrat  menghadiri buka puasa bersama yang digelar di rumah Ketua DPRD Sumut  di Rumah Dinas diJln AH nasution Medan Rabu (25/7) pukul 17.00 WIB.
Tuan rumah Saleh Bangun dalam sambutannya menyampaikan acara ini bagus untuk menjaga silaturahmi. “Kehadiran para tamu undangan akan mempekuat tali silaturahim diantara  Anggota DPR-RI, Anggota DPD RI Rahmadsyah, PSekda Propsu, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Para tamu Undangan   yang sama-sama mencita-citakan untuk membawa negara ini menjadi negara yang adil, aman, damai dan sejahtera,” ujar Saleh Bangun
Tausiyah puasa bergema  menyampaikan ceramah bertajuk ‘Puasa Itu Nikmat’.Begitu adzan Maghrib berkumandang, hadirin langsung menyantap takjil sekaligus membuka puasa hari ke-5 Ramadan 1433 H. Seusai salat Maghrib, acara ditutup dengan santap malam bersama. hadir, antara lain, para Muspika Sumatera Utara(Hisar/Janfrico)

Mengungkap Peristiwa Aktual Sekretariat: Jln TA Hamzah Gg Melati II No 32 Sei Agul Medan Sumatera Utara No Telp: 061-8443168 HP 0813 6200 0086 Rekening Bank Sumut: Cabang Utama No: 100.02.04.008647-1


DPRDSU Desak  Pemerintah Percepatan Pembangunan


RANTAUPRAPAT Metro Khatulistiwa  Online  DPRD Sumut yang berasal dari daerah pemilihan Labuhanbatu  V melakukan kunjungan kerja sekaligus melakukan evaluasi dan penilaian terhadap berbagai proyek Pemprop Sumut yang berada di daerah ini. Sebelum melakukan peninjauan lapangan Tim DPRD Sumut sebelumnya diterima oleh Pemkab Labuhanbatu yang berlangsung di ruang data dan karya kantor bupati, Rabu(18/7)
Keenam anggota DPRD Sumut tersebut adalah H Ikhyar Hasibuan, H Muhammad Affan, H Hamamisul Bahsan, H Isma Fadli Pulungan, Hj Ida Budiningsih dan H Hasan Maturidy. Dalam kunjungan kali ini mereka mengikutsertakan pihak eksekutif dalam peninjauan ke  di Labuhanbatu. Muhammad Affan selaku wakil Ketua DPRD Sumut mengatakan, bahwa kriteria keluarga sejahtera saat ini jauh berbeda bila dibanding dengan zaman dahulu. Kalau dulu orang hanya makan 2 kali sehari dia termasuk keluarah kurang mampu, tetapi saat ini apabila orang tuanya tidak mampu menyekolahkan anaknya sampai tingkat SLTP maka dia termasuk keluarga kurang mampu. Selanjutnya Affan meminta Pemkab Labuhanbatu agar secepatnya mengajukan usulan program kegiatan pembangunan, karena pada bulan Agustus 2012 DPRD Propinsi Sumut sudah membahas P-APBD Tahun Anggaran 2012. “Oleh sebab itu kami berharap adanya kerja sama yang baik dengan secepatnya mengajukan program ke Pemprop Sumut”, imbuh Bupati dr H Tigor PanusunanSiregar SpPD menyampaikan terima kasihnya kepada DPRD Sumut yang akan menilai dan mengevaluasi kegiatan yang akan dan sedang dilaksanakan di Labuhanbatu. Dengan jumlah anggaran untuk pembangunan yang sangat terbatas disebabkan besarnya anggaran APBD untuk belanja pegawai menyebabkan pembangunan di daerah ini menjadi tersendat-sendat.
Disebutkannya, bahwa setiap penduduk di Labuhanbatu apabila ingin berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah dan Puskesmas langsung dilayani hanya dengan menunjukkan KTP. Disebutkannya juga, bahwa saat ini kondisi RSUD sangat memprihatinkan disebabkan ruangan yang tersedia sudah over capacity. “Saat ini pasien apabila akan dirawat inap harus antri dulu di bangsal baru bisa masuk ruang rawat inap”, ungkapnya.
Program pendidikan gratis yang dicanangkan pada bulan Juli 2012 ini diharapkan akan mampu mengangkat jumlah pelajar yang diterima di PTN. “Program ini adalah untuk anak cucu kita agar mereka dapart bersaing dengan saudara-saudaranya di daerah lain”, kata Tigor.
Sementarab itu Kadis Tarukim Propinsi Khairul Tanjung menjelaskan, bahwa Dinas Tarukim dapat membangun MCK di daerah pantai asalkan tersedia lahan dan status lahan tersebut jelas. “Demikian juga pengolahan air laut menjadi air tawar untuk kebutuhan air minum. Namun demikian Dinas Tarukim hanya bisa membangun sementara untuk lahan diharapkan dari Pemkab Labuhanbatu”, jelasnya.
Terkait dengan pembangunan pengolahann air laut menjadi air tawar untuk air minum pihak Dinas Cipta Karya Kabupaten Labuhanbatu akan segera menyediakan lahan. “Kami akan sediakan lahan di daerah pantai untuk pembangunan proyek air tawar tersebut”, kata Mahini Rizal selaku Kadis Cipta Karya Kabupaten Labuhanbatu.
Pertemuan itu juga terungkap, bahwa adanya dana bagi hasil pajak TA 2010-2011 berdasarkan audit BPK yang belum disalurkan ke Kabupaten Labuhanbatyu oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Oleh sebab itu Pemkab Labuhanbatu meminta agar dana sebesar Rp 37 milyar itu segera direalisasikan.
Sementara itu dari Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Labuhanbatu Ir Safrin Hasibuan menyampaikan, bahwa penangan jalan yang dilakukan oleh Dinas Propinsi Sumut khususnya di daerah Sei Rakyat - Ajamu. disampaikannya, bahwa pembangunan jalan susur Pantai Timur yang dilakukan oleh pihak Pemprov Riau lebih maju dibanding dengan Sumut.Demikiam juga koindisi jalan Sigambal-Janji Manahan saat ini sangat memprihatinkan, khususnya jalan di Pekan Sigambal. “Di jalan ini masyarakat sempat menanam pisang sebagai bentuk protes mereka karena kondisinya yang rusak berat”, imbuh Safrin.
Tim DPRD Sumut melanjutkan kunjungan ke Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Labuhanbatu Selatan. Usai pertemuan dengan jajaran Pemkab Labuhanbatu (Hisar/Janfrico).



Metro Khatulistiwa Online                                                                    MK   Media Online Mengungkap Peristiwa Aktual
Sekretariat: Jln TA Hamzah Gg Melati II No 32 Sei Agul Medan Sumatera Utara
No Telp: 061-8443168 HP 0813 6200 0086
Rekening Bank Sumut: Cabang Utama No: 100.02.04.008647-1

 

Kembalikan Tanah Rakyat

Medan, Metro Khatulistiwa Online 
Akibat tanah krakyat dirampas oknum mafia tanah yang membuat  rakyat terlunta-lunta menderita karena itu petani terus melawan kezoliman manusia yang tak punya hati nurani, selain merampas, mengintimidasi menangkap para tani,maka  sebanyak   300  petani asal  Kabupaten Padang Lawas, menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Sumatera Utara (Sumut), Senin (18/6/2012). Aksi ini merupakan buntut kekecewaan petani karena anggota Dewan tidak kunjung menunjukkan perhatian, meski  belasan  petani telah menggelar aksi mogok makan dan jahit mulut selama 13 hari.

 Aksinya, belasan  petani bertelanjang dada dan mencat  tubuhnya dengan tulisan "Apakah Kami Harus Mati?". Selain itu, sebelas petani yang menggelar aksi mogok makan, empat di antaranya menjahit mulutnya duduk di depan pagar gedung DPRD Sumut, Jl. Imam Bonjol, Medan.

Petani mendesak DPRD Sumut segera meminta Kapolda Sumut, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, segera menarik  personelnya dari lahan sengketa. Jika tidak, petani meminta agar Wisjnu dicopot dari jabatannya.

Pendamping  Kelompok  Tani  Torang  Jaya  Mandiri (KTTJM) Sugianto menyatakan, petani mendesak Polres Tapanuli Selatan segera membebaskan Sinur Situmorang, salah seorang petani yang ditangkap atas tuduhan perusakan fasilitas perusahaan.

"Sinur dipanggil untuk menginvestaris jumlah rumah warga yang dirusak pihak perusahan. Tapi apa, Sinur malah ditahan. Ini cacat hukum," sebut Sugianto.

Sugianto mengatakan, petani akan terus menggelar aksi mogok makan dan aksi jahit mulut hingga lahan dikembalikan kepada petani.

Sementara perwakilan Komisi A DPRD Sumut, Sigit Pramono Asri menegaskan, akan mengagendakan rapat khusus membahas konflik tanah warga dengan PT. SRL dan PT. SSL.

"Kami juga akan memanggil para pihak yang bersengketa, termasuk Bupati Padang Lawas dan Polres setempat," sebut Sigit.

Suasana aksi nyaris memanas karena pernyataan anggota   Dewan dinilai janji semata. Namun aksi kembali tertib setelah koordinasi aksi menginstruksikan massa aksi tidak emosi. (detik)

Sekitar 300 petani asal Kabupaten Padang Lawas, menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Sumatera Utara (Sumut), Senin (18/6/2012). Aksi ini merupakan buntut kekecewaan petani karena anggota Dewan tidak kunjung menunjukkan perhatian, meski belasan petani telah menggelar aksi mogok makan dan jahit mulut selama 13 hari.

Dalam aksinya, belasan petani bertelanjang dada dan mencat tubuhnya dengan tulisan "Apakah Kami Harus Mati?". Selain itu, sebelas petani yang menggelar aksi mogok makan, empat di antaranya menjahit mulutnya duduk di depan pagar gedung DPRD Sumut, Jl. Imam Bonjol, Medan.

Dalam tuntutannya, petani mendesak DPRD Sumut segera meminta Kapolda Sumut, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, segera menarik personelnya dari lahan sengketa. Jika tidak, petani meminta agar Wisjnu dicopot dari jabatannya.

Pendamping Kelompok Tani Torang Jaya Mandiri (KTTJM) Sugianto menyatakan, petani mendesak Polres Tapanuli Selatan segera membebaskan Sinur Situmorang, salah seorang petani yang ditangkap atas tuduhan perusakan fasilitas perusahaan.

"Sinur dipanggil untuk menginvestaris jumlah rumah warga yang dirusak pihak perusahan. Tapi apa, Sinur malah ditahan. Ini cacat hukum," sebut Sugianto.

Sugianto mengatakan, petani akan terus menggelar aksi mogok makan dan aksi jahit mulut hingga lahan dikembalikan kepada petani.

Sementara perwakilan Komisi A DPRD Sumut, Sigit Pramono Asri menegaskan, akan mengagendakan rapat khusus membahas konflik tanah warga dengan PT. SRL dan PT. SSL.

"Kami juga akan memanggil para pihak yang bersengketa, termasuk Bupati Padang Lawas dan Polres setempat," sebut Sigit.

Suasana aksi nyaris memanas karena pernyataan anggota Dewan dinilai janji semata. Namun aksi kembali tertib setelah koordinasi aksi menginstruksikan massa aksi tidak emosi, (Linche)